Ritual Unan-unan Suku Tengger
13 August 2023 |
21:32 WIB
2
Likes
Like
Likes
Suku Tengger merupakan komunitas masyarakat yang mendiami wilayah di sekitar Gunung Bromo (Jawa Timur). Mayoritas Suku Tengger tinggal di 4 kabupaten yang mengelilingi kawasan Gunung Bromo, yakni : Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang.
Umumnya masyarakat Tengger menggunakan kalender Surya Candra Permana yang memiliki 13 bulan pada tahun panjang dan 12 bulan pada tahun pendek. Unan-unan berasal dari kata una dalam bahasa Jawa kuno yang berarti ‘kurang’. Ritual Unan-unan dilaksanakan untuk menyesuaikan perhitungan bulan (sasi) dalam 1 tahun pada waktu jatuh tahun panjang (tahun landhung).
Selain untuk menyesuaikan sistem penanggalan, ritual Unan-unan juga bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan desa setempat dari gangguan makhluk halus. Hal ini tidak lepas dari keyakinan bahwa tahun panjang merupakan waktu dimana banyak terjadi ketidak-seimbangan alam, baik secara sakala maupun niskala. Arwah leluhur yang masih belum sempurna di alam sesudah kematian fisik juga didoakan dengan harapan agar arwah para leluhur dapat kembali ke alam asal yang lebih sempurna, yaitu Nirwana.
Seekor kerbau dikorbankan dalam ritual Unan-unan. Kerbau dipilih sebagai korban karena memiliki karakter yang agung, kuat, dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kepala kerbau dan bagian luar tubuhnya (kulit serta kaki) diarak keliling desa menuju ke Sanggar Punden.
Umumnya masyarakat Tengger menggunakan kalender Surya Candra Permana yang memiliki 13 bulan pada tahun panjang dan 12 bulan pada tahun pendek. Unan-unan berasal dari kata una dalam bahasa Jawa kuno yang berarti ‘kurang’. Ritual Unan-unan dilaksanakan untuk menyesuaikan perhitungan bulan (sasi) dalam 1 tahun pada waktu jatuh tahun panjang (tahun landhung).
Selain untuk menyesuaikan sistem penanggalan, ritual Unan-unan juga bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan desa setempat dari gangguan makhluk halus. Hal ini tidak lepas dari keyakinan bahwa tahun panjang merupakan waktu dimana banyak terjadi ketidak-seimbangan alam, baik secara sakala maupun niskala. Arwah leluhur yang masih belum sempurna di alam sesudah kematian fisik juga didoakan dengan harapan agar arwah para leluhur dapat kembali ke alam asal yang lebih sempurna, yaitu Nirwana.
Seekor kerbau dikorbankan dalam ritual Unan-unan. Kerbau dipilih sebagai korban karena memiliki karakter yang agung, kuat, dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kepala kerbau dan bagian luar tubuhnya (kulit serta kaki) diarak keliling desa menuju ke Sanggar Punden.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.