MELIHAT PABRIK PIRINGAN HITAM DI INDONESIA
06 August 2023 |
21:09 WIB
2
Likes
Like
Likes
Karyawan menyelesaikan proses pengerjaan piringan hitam di PHR Pressing, Tangerang, Banten.
Setelah 50 tahun eksistensi vinyl meredup, kini PHR Pressing hadir sebagai pabrik piringan hitam yang berambisi memajukan ekosistem musik Indonesia. Dengan kehadiran PHR Pressing, kini semua musisi dalam negeri dapat mencetak karyanya dalam format piringan hitam.
Didirikan di kawasan industri Cengkareng, Tangerang, hanya sekitar lima kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PHR Pressing tidak hanya mudah dijangkau tapi juga langsung terhubung dengan hub transportasi dan distribusi logistik kelas dunia.
Dengan mesin teknologi Italia dan assembly Hong Kong, PHR Pressing mampu memproduksi sebanyak 30.000 keping vynil per bulan, sebuah angka yang masuk akal mengingat makin tingginya permintaan konsumsi vynil di Indonesia maupun di pasar global. Pada 2022 untuk pertama kalinya penjualan vynil melampaui angka penjualan CD cakram padat sebanyak 41 juta keping dengan nilai US$1,2 miliar, atau mengambil porsi 70?ri semua penjualan format fisik dan merupakan angka tertinggi dalam kurun waktu 35 tahun terakhir.
Pabrik piringan hitam ini tidak hanya akan meneruskan kemandirian anak bangsa dalam proses produksi dan pelestarian musik nasional, namun juga memenuhi kebutuhan nyata artis, band dan label yang hendak merilis musik mereka dalam format piringan hitam secara lebih murah, lebih cepat dan bebas dari hambatan-hambatan logistik.
Mencetak musik dalam format piringan hitam adalah merupakan penghargaan terbaik bagi musik-musik karya anak bangsa.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.