Di tengah derasnya arus moderenisasi dan budaya asing, warga Desa Sambikerep, Kecamatan Sambikerep - Surabaya, masih mempertahankan kearifan lokal melalui Tradisi Gulat Okol saat acara Sedekah Bumi tiba. Kegiatan yang rutin dilakukan tiap tahun ini, diharapkan mampu menjadi Festival Budaya Kota Surabaya, untuk menarik perhatian turis domestik dan mancanegara.

Gulat Okol ala Jawa Timur sekilas mirip dengan sumo atau gulat tradisional asal Jepang. Bedanya, Gulat Okol dipertandingkan di atas ring dengan beralaskan tumpukan jerami kering yang ditutup terpal. Peserta wajib mengenakan ikat kepala dan pengikat pinggang yang suka dikasih mantra atau doa oleh pawang gulat okol, serta bertelanjang dada (khusus laki-laki). Peserta Gulat Okol diikuti mulai anak-anak sampai dewasa, bahkan kaum wanita juga ikut serta. Suasana tradisional semakin kental dengan iringan gamelan di sepanjang pertandingan. Gulat Okol ini juga menjadi ajang silaturahmi saat acara sedekah bumi.