HARMONI GOTONG ROYONG

05 December 2022   |   20:37 WIB

KETERANGAN FOTO : Memayu filosofinya Silaturahmi. Memayu adalah mengganti atap yang rusak, artinya memayu akal fikiran kita di mayu oleh diri sendiri agar hati kita bersih. Laku lampah di mayu oleh diri sendiri agar kita ketemu dengan jati diri, apabila ketemu dengan jati diri kita ketemu dengan Sang Maha Pencipta. Barang siapa yang ketemu dengan dirinya sendiri niscaya akan ketemu dengan TuhanNYA. Kenapa Sirap itu di ganti, karena sirap itu, di pakainya Kayu Jati, naktunya 20. 20 itu sifat Allah, sifat Allah itu tidak boleh dinganti. Hanya dibuka, dipelajari, diresapi, dihayati. Dihayati tentang kegaiban-kegaiban, maka dari karena kegaiban itu sendiri merupaka komponen dari keimanan. Tradisi memayu Ganti Sirap telah dilakukan setiap empat tahun sekali. Sirap kayu yang digunakan terbuat dari kayu jati dan dibuat di lingkungan kabuyutan Trusmi dengan Guyub.
KETERANGAN FOTO : Memayu filosofinya Silaturahmi. Memayu adalah mengganti atap yang rusak, artinya memayu akal fikiran kita di mayu oleh diri sendiri agar hati kita bersih. Laku lampah di mayu oleh diri sendiri agar kita ketemu dengan jati diri, apabila ketemu dengan jati diri kita ketemu dengan Sang Maha Pencipta. Barang siapa yang ketemu dengan dirinya sendiri niscaya akan ketemu dengan TuhanNYA. Kenapa Sirap itu di ganti, karena sirap itu, di pakainya Kayu Jati, naktunya 20. 20 itu sifat Allah, sifat Allah itu tidak boleh dinganti. Hanya dibuka, dipelajari, diresapi, dihayati. Dihayati tentang kegaiban-kegaiban, maka dari karena kegaiban itu sendiri merupaka komponen dari keimanan. Tradisi memayu Ganti Sirap telah dilakukan setiap empat tahun sekali. Sirap kayu yang digunakan terbuat dari kayu jati dan dibuat di lingkungan kabuyutan Trusmi dengan Guyub.