Masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatra Barat yang terletak di Jalan Chatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Pembangunan mesjid ini memakan waktu yang cukup lama dimulai dari peletakan batu pertama pada desember 2007 dan rampung dibangun pada januari 2019.

Masjid ini baru saja memenangkan penghargaan salah satu masjid dengan desain arsitektur terbaik dunia. Penghargaan tersebut diberikan oleh Abdullatif Al Fozan Award for Mosque Architecture, organisasi non profit yang menyoroti desain atau karya arsitektur masjid di seluruh dunia. Arsitektur masjid ini membentuk atap seolah olah seperti kain teinspirasi dari peristiwa pemindahan batu hajar aswad oleh empat kabikah suku quraisy. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang.

Bagian dinding masjid ini dipenuhi oleh ukiran khas minangkabau dan kaligrafi, dengan warna dominan merah dan kuning. Hal ini tentunya sekaligus memperkanalkan seni budaya minangkabau kepada seluruh pengunjung masjid.

Walaupun berada ditengah kota Padang akan tetapi hawa disekitar masjid sangat sejuk karena di sekeliling masjid juga banyak ditanam pohon dan tanaman bunga yang menjadi pelengkap keindahan masjid ini. 

Pada interior masjid terdapat kaligrafi asmaul husna yang sangat indah. Mesjid ini memiliki banyak pintu disekelilingnya sehingga sirkulasi udara didalam masjid sangat bagus. Interior Masjid Raya Mahligai Minang ini mirip dengan Hajar Aswad yang dihiasi oleh ukiran kaligrafi asmaul husna

Masjid ini selalu ramai ketika sholat berjamaah dan menjadi daya tarik khusus bagi masyarakat luar yang berkunjung ke kota Padang, sekedar mengunjungi atau merasakan langsung suasana sholat di masjid raya sumbar.