WAJAH BARU MASJID ISTIQLAL

06 May 2021   |   23:31 WIB

Masjid Istiqlal merupakan ikon tersendiri bagi Indonesia. Masjid terbesar dengan arsitektur mewah ini menjadi simbol toleransi antar umat beragama. Selain letaknya yang bersebelahan dengan Gereja Katedral, tempat ibadah umat Islam ini dirancang oleh arsitek beragama Nasrani bernama Friedrich Silaban.
Masjid Istiqlal merupakan ikon tersendiri bagi Indonesia. Masjid terbesar dengan arsitektur mewah ini menjadi simbol toleransi antar umat beragama. Selain letaknya yang bersebelahan dengan Gereja Katedral, tempat ibadah umat Islam ini dirancang oleh arsitek beragama Nasrani bernama Friedrich Silaban.
Menilik sejarah, masjid ini dibangun sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Sukarno pada 24 Agustus 1961. Namun, masjid terbesar di Asia Tenggara ini baru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Oleh karenanya masjid ini diberi nama Istiqlal, yang dalam bahasa Arab berarti merdeka.
Menilik sejarah, masjid ini dibangun sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Sukarno pada 24 Agustus 1961. Namun, masjid terbesar di Asia Tenggara ini baru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Oleh karenanya masjid ini diberi nama Istiqlal, yang dalam bahasa Arab berarti merdeka.
Masjid Istiqlal berdesain modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, berhias ornamen dari baja anti karat. Sang arsitek dalam mendesain masjid ini memasukkan banyak simbol. Dimana simbol-simbol tesebut erat kaitannya dengan keislaman dan Indonesia.
Masjid Istiqlal berdesain modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, berhias ornamen dari baja anti karat. Sang arsitek dalam mendesain masjid ini memasukkan banyak simbol. Dimana simbol-simbol tesebut erat kaitannya dengan keislaman dan Indonesia.
Masjid yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp7 miliar dan US$12 juta itu memiliki kubah dengan diameter 45 meter. Ini melambangkan tahun kemerdekaan Negara yakni tahun 1945. Adapun di bagian dalam kubah terdapat ukiran ayat kursi yang melingkar. Kubah utamanya pun ditopang oleh 12 tiang besar, angka ini melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal.
Masjid yang memiliki luas bangunan sebesar 24.200 m2 tersebut memiliki bangunan utama  dengan lima lantai dan satu lantai dasar. Kelima lantai tersebut melambangkan jumlah shalat wajib dalam sehari, 5 Rukun Islam dan jumlah sila dalam Pancasila. Jika dilihat dari kejauhan, masjid ini terlihat khas karena memiliki satu menara yang menjulang dengan tinggi 6.666 centimeter. Pemilihan angka ini melambangkan jumlah ayat dalam kitab suci agama islam. Keberadaan menara masjid yang hanya berjumlah satu pun melambangkan tanda, yakni Keesaan Allah.
Masjid yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp7 miliar dan US$12 juta itu memiliki kubah dengan diameter 45 meter. Ini melambangkan tahun kemerdekaan Negara yakni tahun 1945. Adapun di bagian dalam kubah terdapat ukiran ayat kursi yang melingkar. Kubah utamanya pun ditopang oleh 12 tiang besar, angka ini melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal. Masjid yang memiliki luas bangunan sebesar 24.200 m2 tersebut memiliki bangunan utama dengan lima lantai dan satu lantai dasar. Kelima lantai tersebut melambangkan jumlah shalat wajib dalam sehari, 5 Rukun Islam dan jumlah sila dalam Pancasila. Jika dilihat dari kejauhan, masjid ini terlihat khas karena memiliki satu menara yang menjulang dengan tinggi 6.666 centimeter. Pemilihan angka ini melambangkan jumlah ayat dalam kitab suci agama islam. Keberadaan menara masjid yang hanya berjumlah satu pun melambangkan tanda, yakni Keesaan Allah.
Guna melakukan renovasi pada masjid ini, pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp465 miliar pada tahun anggaran 2019-2020. 
Renovasi tersebut dilakukan untuk beberapa bagian, di antaranya interior masjid, penataan kawasan, renovasi sistem mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP) serta penambahan kapasitas gedung parkir dari 800 kendaraan menjadi 2.000 kendaraan. Terdapat tiga zona yang menjadi fokus penataan dan renovasi yaitu zona utama sebagai area kegiatan masjid dan kegiatan sosial, zona pendukung sebagai penunjang pedestrian berupa taman, serta terakhir ialah zona publik.
Guna melakukan renovasi pada masjid ini, pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp465 miliar pada tahun anggaran 2019-2020. Renovasi tersebut dilakukan untuk beberapa bagian, di antaranya interior masjid, penataan kawasan, renovasi sistem mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP) serta penambahan kapasitas gedung parkir dari 800 kendaraan menjadi 2.000 kendaraan. Terdapat tiga zona yang menjadi fokus penataan dan renovasi yaitu zona utama sebagai area kegiatan masjid dan kegiatan sosial, zona pendukung sebagai penunjang pedestrian berupa taman, serta terakhir ialah zona publik.