Ilustrasi dokter sedang memeriksa tekanan darah (dok. Freepik)

Milenial Jangan Abai, Begini Risiko & Cara Cegah Hipertensi

24 May 2021   |   14:13 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Genhype tahu enggak kalau hipertensi disebut sebagai silent killer? Sebutan itu dinobatkan karena penyakit ini sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderitanya tidak mengetahui bahwa dia mengalami hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal, dan kebutaan. Stroke dan penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, lho!

Hipertensi adalah keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai mmHg atau lebih. Akan tetapi kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hipertensi bisa dicegah dengan rutin memeriksa tekanan darah.

“Kami memprioritaskan untuk mengedukasi masyarakat bagaimana cara menghindari risiko hipertensi, karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati,” tegas Budi.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin menerangkan hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner dan tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi juga generasi milenial seperti kita!

Sayangnya hingga saat ini memang masih banyak yang belum menyadari tentang bahaya hipertensi. Kita terus saja mendekati atau abai terhadap hal-hal yang meningkatkan risiko hipertensi.

Esti menjelaskan kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan erat dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula, garam, serta lemak.

“Kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah membuat orang kurang melakukan aktivitas fisik. Tuntutan pekerjaan dan kurangnya istirahat dapat menyebabkan timbulnya stres,” tegasnya.

Oleh karena itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes Cut Putrie Arianie menilai yang utamanya harus dilakukan juga adalah meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk pencegahan dan mengendalikan hipertensi.

Caranya, dengan menerapkan gaya hidup CERDIK yaitu cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Netflix Bakal Masuk ke Industri Game, Seperti Apa Ya?

BERIKUTNYA

Kemenangan Besar The Weeknd di BMA 2021, Borong 10 Trofi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: