Pariwisata Berkelanjutan Diandalkan Dapat Menggaet Lebih Banyak Turis Asing
04 May 2023 |
07:30 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Arabian Travel Market Dubai 2023 yang tengah berlangsung dari 1 sampai 4 Mei 2023 menjadi ajang bagi Indonesia dalam menarik wisatawan mancanegara. Dua strategi khusus diterapkan oleh pemerintah agar para traveller datang ke Tanah Air. Promosi pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berkualitas diharapkan jadi daya tarik yang kuat untuk mendongkrak kunjungan turis asing.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini mengatakan promosi yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan lepas dari dua hal selain mengusung tema Visit Indonesia Year 2023: Explore Our New Wonderful Destinations.
“Yakni pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berkualitas yang sejalan dengan tren pariwisata dunia saat ini,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Bahari Indonesia Timur dengan Lanskap Super Cantik
Dia menambahkan, pemerintah melakukan dua kegiatan utama dalam pameran Arabian Travel Market Dubai 2023. Pertama adalah business to business meeting yang mempertemukan industri pariwisata Indonesia dengan calon potensial.
Dalam dunia usaha pariwisata, pertemuan langsung antara keduanya menjadi tonggak penting bagi eksistensi pariwisata di kancah persaingan industri pariwisata dunia.
Kedua, pertemuan langsung dengan wholesaler, OTA (Online Travel Agent), dan maskapai penerbangan internasional. Langkah ini sebagai bentuk untuk meningkatkan kerja sama terpadu dan joint promotion terkait pariwisata Indonesia.
”Terutama berkenaan dengan penambahan kapasitas kursi dan frekuensi penerbangan ke Indonesia,” ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berharap partisipasi aktif Indonesia di ajang tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Dengan begitu, pada akhirnya pariwisata dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan devisa negara dan penambahan lapangan pekerjaan.
Menurutnya, partisipasi Indonesia dalam ATM Dubai 2023 adalah salah satu upaya aktif pemasaran pariwisata Indonesia di kancah internasional. Dia menuturkan, Timur Tengah menjadi kawasan yang masuk dalam daftar pasar utama Indonedia yang sangat strategis.
“Dan kami menargetkan transaksi yang diperoleh pada ATM Dubai 2023 ini dapat mencapai 55 ribu pax dengan fokus peningkatan empat aspek, yaitu experience, quality, sustainability, dan luxury tourism,” tegasnya.
Dia menambahkan, keikutsertaan Indonesia pada pameran ini tidak lepas dari peran para pelaku industri pariwisata Indonesia yang melakukan collaborative marketing.
Dilansir dari laman wtm.com, Arabian Travel Market adalah acara global untuk industri perjalanan masuk dan keluar di Timur Tengah. “Selama dua puluh sembilan tahun terakhir, acara tahunan kami telah menghubungkan produk dan tujuan dari seluruh dunia dengan pembeli dan pengunjung perdagangan perjalanan di Dubai World Trade Centre,” demikian tertulis.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Yogyakarta dengan Spot Foto Instagramable
Fokus utama ajang ini pada 2023 adalah Working Towards Net Zero. Melalui tema ini, penyelenggara meluncurkan komitmennya tentang industri yang lebih berkelanjutan. Penyelenggara berusaha mencapai target zero karbon dengan memetakan masa depan industri.
Kemudian, juga mengeksplorasi tren baru, peluang untuk pertumbuhan, inovasi, dan langkah pemulihan yang efektif setelah dilanda pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini mengatakan promosi yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan lepas dari dua hal selain mengusung tema Visit Indonesia Year 2023: Explore Our New Wonderful Destinations.
“Yakni pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berkualitas yang sejalan dengan tren pariwisata dunia saat ini,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Bahari Indonesia Timur dengan Lanskap Super Cantik
Dia menambahkan, pemerintah melakukan dua kegiatan utama dalam pameran Arabian Travel Market Dubai 2023. Pertama adalah business to business meeting yang mempertemukan industri pariwisata Indonesia dengan calon potensial.
Dalam dunia usaha pariwisata, pertemuan langsung antara keduanya menjadi tonggak penting bagi eksistensi pariwisata di kancah persaingan industri pariwisata dunia.
Kedua, pertemuan langsung dengan wholesaler, OTA (Online Travel Agent), dan maskapai penerbangan internasional. Langkah ini sebagai bentuk untuk meningkatkan kerja sama terpadu dan joint promotion terkait pariwisata Indonesia.
”Terutama berkenaan dengan penambahan kapasitas kursi dan frekuensi penerbangan ke Indonesia,” ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berharap partisipasi aktif Indonesia di ajang tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Dengan begitu, pada akhirnya pariwisata dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan devisa negara dan penambahan lapangan pekerjaan.
Menurutnya, partisipasi Indonesia dalam ATM Dubai 2023 adalah salah satu upaya aktif pemasaran pariwisata Indonesia di kancah internasional. Dia menuturkan, Timur Tengah menjadi kawasan yang masuk dalam daftar pasar utama Indonedia yang sangat strategis.
“Dan kami menargetkan transaksi yang diperoleh pada ATM Dubai 2023 ini dapat mencapai 55 ribu pax dengan fokus peningkatan empat aspek, yaitu experience, quality, sustainability, dan luxury tourism,” tegasnya.
Dia menambahkan, keikutsertaan Indonesia pada pameran ini tidak lepas dari peran para pelaku industri pariwisata Indonesia yang melakukan collaborative marketing.
Dilansir dari laman wtm.com, Arabian Travel Market adalah acara global untuk industri perjalanan masuk dan keluar di Timur Tengah. “Selama dua puluh sembilan tahun terakhir, acara tahunan kami telah menghubungkan produk dan tujuan dari seluruh dunia dengan pembeli dan pengunjung perdagangan perjalanan di Dubai World Trade Centre,” demikian tertulis.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Yogyakarta dengan Spot Foto Instagramable
Fokus utama ajang ini pada 2023 adalah Working Towards Net Zero. Melalui tema ini, penyelenggara meluncurkan komitmennya tentang industri yang lebih berkelanjutan. Penyelenggara berusaha mencapai target zero karbon dengan memetakan masa depan industri.
Kemudian, juga mengeksplorasi tren baru, peluang untuk pertumbuhan, inovasi, dan langkah pemulihan yang efektif setelah dilanda pandemi Covid-19.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.