Ilustrasi musik menggunakan AI (sumber gambar Unsplash/Possessed Photography)

Mengenal AI Generator Music & Rekomendasinya untuk Berkarya

09 March 2023   |   09:16 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berkembang dengan pesat. Setelah muncul ChatGPT untuk tujuan membantu penulisan, DALL-E yang dapat digunakan untuk melukis dan Rawshorts untuk pengeditan video, kini teknologi AI pun mulai merambah ke industri musik.

Implementasi teknologi terbarukan memang makin memudahkan manusia. Oleh karena itu, kini Genhype tidak memerlukan keahlian khusus untuk membuat musik yang mumpuni, salah satunya dengan bantuan AI Music Generator layaknya musisi profesional.

Adapun, Unite AI menyebutkan bahwa AI Music Generator adalah program perangkat lunak yang menggunakan algoritma pembelajaran mesin yang dapat menghasilkan musik. Teknologi dirancang untuk menganalisis data musik yang ada di internet dan menggunakan informasi tersebut untuk menghasilkan komposisi musik baru secara real-time.

Namun, perkembangan teknologi ini tetap menimbulkan pro kontra, bahkan polemik di industri musik. Pasalnya, teknologi generator musik berbasis AI dinilai melanggar hak cipta serta merugikan para musisi asli jika terus dibiarkan beredar di internet.

Kendati begitu, ada juga beberapa musisi profesional yang mulai berinteraksi dengan AI. Jadi, alih-alih apatis, mereka  malah terus mengikuti semangat zaman dengan memanfaatkan teknologi AI untuk menyuarakan kegelisahan mereka dengan tetap berkarya.
 

Musisi yang Memanfaatkan AI dalam Berkarya

Meski penerapan AI dalam kegiatan kreatif masih menimbulkan polemik, tapi sebagian musisi dunia sudah menggunakannya untuk berkarya. Salah satunya adalah David Guetta, seorang DJ asal Prancis yang menggunakan AI untuk membuat vokal bergaya Eminem  lewat lirik dan cara ngerap ala bintang musik Amerika Serikat itu.

Hal ini dipaparkan oleh sang musisi dalam Twitter resminya pada awal Februari 2023. Yaitu saat dia menemukan situs web mengenai pembuatan musik berbasis AI dan tertarik mencoba platform tersebut. Hasilnya, adalah musik yang cukup mengejutkan, bahkan dia pun terkejut dengan hasilnya saat dibagikan ke publik.

“Eminem, bung! Ini adalah sesuatu yang saya buat sebagai lelucon dan berhasil dengan sangat baik. Saya tidak dapat mempercayainya,” kata Guetta dalam cuitannya.
 
 


Postingan itu pun sontak pro dan kontra, bahkan banyak juga yang mencecarnya. Namun Guetta tidak ambil pusing karena dia mengunggah klip tersebut untuk membuka kesadaran terkait teknologi AI yang bisa berdampak pada industri musik. 

Tak hanya David Guetta, majalah Time menuliskan, beberapa musisi  seperti Arca, Holly Herndon, dan Toro y Moi pun telah bekerja menggunakan AI. Arca, yang merupakan musisi elektronik bahkan telah menerapkan AI sejak 2019 dan hasil karyanya dijadikan sebagai soundtrack untuk lobi Museum of Modern Art (MoMA).

Baca juga: Konser Musik dengan Teknologi AI dan Metaverse Kian Marak, dari Ariana Grande hingga Glenn Fredly
 

Rekomendasi AI Music Generator 

Di tengah polemik mengenai implementasi AI dalam industri musik, platform-platform AI Music Generator pun mulai bermunculan di internet. Masih dari laman AI, berikut sederet platform tersebut yang Genhype bisa coba untuk bereksperimen pada musik.

1. Ampere Music

Teknologi berbasis komputasi awan ini merupakan salah satu generator musik paling populer di pasaran. Pasalnya, Ampere tidak perlu pengetahuan mendalam mengenai teori atau komposisi musik saat dimanfaatkan pengguna. Karena Ampere membuat trek musik dari sampel yang telah ada di internet. 

Platform ini adalah pilihan tepat bagi pembuat konten atau individu yang ingin mengembangkan soundtrack dan suara untuk game, film, atau podcast. Namun, untuk lebih maksimal kalian harus berlangganan edisi premium, sehingga memiliki lebih banyak pilihan yang melengkapi Anda sebagai musisi.

2. AIVA

Generator musik AI lain yang bisa dijadikan alternatif adalah AIVA, yang dikembangkan pada 2016 oleh Pierre Barreau, seorang sutradara sekaligus komposer musik. Uniknya, platform ini memiliki spesialisasi di musik klasik yang didasarkan dari karya-karya Bach, Beethoven, hingga Mozart.

Namun, Barreau juga terus mengembangkan teknologinya untuk menyusun soundtrack bagi iklan, video game, film, dan yang lain.  Adapun, publikasi pertama AIVA berjudul Opus 1 for Piano Solo, dan juga merilis album serta menggubah musik untuk video game. 
1
2


SEBELUMNYA

Totalitas! Tim Bulu Tangkis Indonesia Siap Berlaga di All England 2023

BERIKUTNYA

MPL ID Musim 11: Onic Esports Catatkan Hasil Sempurna sampai Minggu Ketiga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: