Pameran New Hope berlangsung sampai 23 Februari 2023. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Simak Profil 3 Seniman Berbakat yang Karyanya Hadir di Pameran New Hope

10 February 2023   |   15:10 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pameran temporer bertajuk New Hope tengah berlangsung di Galeri Nasional Indonesia sampai dengan 23 Februari 2023. Pameran yang diadakan oleh Art Xchange Gallery ini menampilkan puluhan karya dari 30 seniman dari dalam dan luar negeri, termasuk sejumlah seniman berbakat dengan segudang prestasi.

Direktur Art Xchange Gallery (AXG), Benny Oentoro, mengatakan bahwa setiap karya yang dipamerkan telah melalui proses seleksi terlebih dahulu, tak terkecuali nama-nama seniman yang menjadi partisipan dalam pameran New Hope.

Dia menuturkan, timnya melakukan proses seleksi dengan mempertimbangkan kualitas karya serta karakter seniman untuk mengumpulkan hasil kurasi yang serasi dan menyampaikan visi dari pameran New Hope.

Baca juga: Gaet 30 Perupa, Art Xchange Gallery Gelar Pameran New Hope di Galeri Nasional

"Pameran di Galeri Nasional Indonesia adalah salah satu impian dari para seniman. Pameran ini merupakan salah satu bagian dari galeri untuk mengangkat atau mempromosikan seniman-seniman muda yang terpilih," ujarnya.

Di antara para partisipan yang terlibat, ada beberapa nama yang perlu Genhype ketahui sebelum datang ke pameran New Hope. Yuk simak profil mereka berikut ini:


1. Ayu Nur Aisyah

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ana (@a.n.a__02)


Ayu Nur Aisyah, atau yang kerap disapa Ana, merupakan seniman kelahiran 1988 yang tumbuh dalam keluarga besar yang berprofesi di dunia kesehatan. Sebelum masuk ke dunia seni rupa, Ana mengenyam pendidikan D3 Kebidanan.

Lulus pada 2006, Ana melanjutkan kerja menjadi bidan selama satu tahun. Pada 2009, Ana mencoba hal baru dengan mengenyam pendidikan S1 di Program Studi Seni Rupa Murni, peminatan Seni Lukis, di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Kini, selain fokus mengembangkan jiwa seninya, Ana juga mendirikan Yayasan Tyaga Art and Culture Institute pada 2015 dan Studio Raja Singa pada 2018. Dia belajar seni grafis (printmaking) dari suaminya, Iksan Breykele.

Tema karyanya cenderung tragedi-komedi (otokritik), khususnya tema representasi perempuan. Dalam proses belajar seni grafis, Ana mendapatkan banyak teman dan pengalaman dari beberapa seniman senior grafis seperti Gunawan Bonaventura, Mayek Prayitno, Heri Gundul dan Ariswan Adhitama.

Dia berhasil meraih sejumlah penghargaan, seperti Top 15 Program Terbaik Se-Jawa Timur: Inovasi Kesehatan,  Pelayanan, Seni dan Budaya Masyarakat – KOVABLIK pada 2021; Finalis 5 besar Program Sinola di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada 2020.

Kemudian, finalis (10 nominator) Kompetisi Museum Basoeki Abdullah,  Jakarta pada 2019; Juara III Lomba Lukis Kaos, Pemkot Kota Batu, Jawa Timur pada 2016; Juara I Iustrator Buku Cerita Anak, Rusia pada 2013; dan finalis 10 Besar Drawing di Thailand pada 2011.

Aktivitas berkesenian Ana tidak hanya sebatas seniman grafis. Dia juga merangkap sebagai Direktur Produksi Film Dokumenter,  yakni Daluang Javanese von Panaragan Papier.


2. Cadio Tarompo

 

Seniman lainnya adalah Cadio Tarompo yang memiliki ketertarikan dengan seni lukis sejak kecil. Selepas lulus dari SMEA pada 1990, dia mulai mengasah kemampuan menggambar dan melukis secara autodidak.

Cadio berhasil meraih sejumlah penghargaan dalam berkarya seperti Lomba Melukis Model 1995 di Kalimantan Timur. Pada 2001, dia mulai berpartisipasi dalam pameran di beberapa daerah Indonesia.

Dia juga turut berpartisipasi dalam berbagai pameran internasional seperti di Hu Bei Art College, Wu Han, Cina, dan dengan Art Xchange Gallery di Singapura, Malaysia dan di Ho Chi Minh Fine Art Museum, Vietnam.

Selama 10 tahun terakhir, Cadio selalu berkarya menggunakan cat akrilik. Namun belakangan, dia mulai menggunakan cat minyak. Belum lama ini Cadio mengembangkan tehnik lukisan baru, yakni lukisan efek negatif yang baru bisa dilihat dengan aplikasi kamera negatif.

Penghargaan-penghargaan yang pernah diperoleh adalah Partisipasi Mural 100m rumah warna-warni Manggar, Walikota  Balikpapan pada 2017; finalis Mandiri Art Award pada 2015; finalis UOB Buana Painting Of The Year 2011; finalis Indonesia Art Award pada 2010; finalis Jakarta Art Award pada 2008; dan  Juara 1 Lomba Lukis Model se-Kalimantan Timur pada 1995.
1
2


SEBELUMNYA

Moonton Umumkan Kolaborasi Mobile Legends x Jujutsu Kaisen

BERIKUTNYA

Netflix Rilis Jadwal Tayang Berlin, Spin-off Money Heist yang Paling Ditunggu!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: