Ilustrasi bangunan tropis (Eugenia Clara - Unsplash)

Perhatikan 6 Hal Ini Saat Kalian Mendesain Rumah dengan Gaya Tropis Modern

07 June 2022   |   15:37 WIB

Tinggal di negara dengan beriklim tropis seperti Indonesia, ada satu jenis desain arsitektur yang cocok diterapkan di rumah kalian. Gaya itu adalah arsitektur tropis. Dengan pendekatan ini, rumah kalian akan didesain senyaman mungkin. Tanpa khawatir kepanasan saat matahari terik, atau kebasahan saat hujan.

Bila ditelusuri sebetulnya, nenek moyang kita sudah mempraktikkan konsep rumah tropis ini. Hal itu tampak pada rumah-rumah tradisional, yang mengedepankan penggunaan material alam. Kemudian bangunan dirancang agar adaptif terhadap cuaca hujan atau panas.

Dalam arsitektur modern, desain arsitektur tropis didefinisikan sebagai bangunan yang dirancang untuk menyesuaikan dengan iklim dan cuaca tropis. Dengan ciri-ciri, bukaan jendela menghadap arah utara atau selatan, atap bangunan dirancang untuk mengantisipasi tampias dan silau, serta ventilasi udara untuk penghawaan natural.

Baca juga: 6 Desain Interior Ini Perlu Kamu Pikir Dua Kali Sebelum Digunakan

Terkait hal ini, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kalian hendak mengadaptasi konsep rumah tropis modern ini.
 

1. Penggunaan naungan atap

Mengutip laporan Bisnis Indonesia Weekly edisi 28 Februari 2016, dalam hunian tropis harus dimaksimalkan penggunaan naungan atap untuk melindungi fasad —bagian depan eksterior bangunan— dari curah hujan yang tinggi.  Dengan demikian, maka fasad tetap awet, tidak mudah kotor, dan nyaman.
 

2. Penyesuaian terhadap cahaya

Dalam hunian tropis juga mesti diperhatikan adalah kenyamanan thermal terhadap intensitas cahaya matahari yang tinggi. Oleh karena itu, perlu diupayakan orientasi posisi bangunannya dengan membuat sisi pendek saat bangunan menghadap timur atau barat.

Untuk menangkal sinar matahari yang langsung menyorot ke rumah, kalian dapat menggunakan material finishing fasad yang tidak terlalu banyak menyerap panas apabila bangunan menghadap timur atau barat.

Material fasad dengan sifat konduktor itu dapat menyerap panas seperti metal dan sejenisnya. Sementara itu, untuk meredam panas dapat digunakan kayu karena itu isolator yang hanya dapat sedikit menyerap panas.
 

3. Warna cat

Penggunaan material finishing khususnya untuk cat akan lebih baik menggunakan warna-warna cerah dibandingan dengan warna gelap. Pasalnya, warna gelap akan lebih besar untuk menyerap cahaya sehingga membuat thermal hunian meningkat.
 

4. Elemen peneduh

Selain menggunakan material peredam panas, fasad juga dapat dilapisi elemenelemen peneduh berupa lattice, sun shading, tanaman rambat atau taman vertikal, kanopi atau topi-topi pada area bukaan.
1
2


SEBELUMNYA

Cegah Tangkal Osteoporosis Sejak Dini dengan Terapi Tepat

BERIKUTNYA

Simak 4 Cara Memilih Rak Buku yang Tepat, Biar Terlihat Rapi & Kece

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: