Lebaran tahun ini akan menjadi momentum kembalinya optimistis para pelaku bisnis (Sumber gambar: ZM Zaskia Mecca)

Ingin Memulai Bisnis Hijab? Simak 5 Hal yang Harus Diperhatikan

14 April 2022   |   07:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tak seperti sebelumnya, Lebaran tahun ini tampaknya akan menjadi momentum kembalinya optimistis para pelaku bisnis, tak terkecuali di bidang fesyen. Hal itu setidaknya terlihat pada peningkatan jumlah pembelian kain oleh para produsen pakaian modest di platform Zilingo sejak awal 2022.

Hal ini disinyalir menjadi sinyal baik pemulihan sektor usaha modest fashion pada tahun ini setelah dua tahun berturut-turut lesu akibat pandemi, terlebih lagi penjualan produk modest fashion di Indonesia mengungguli rata-rata global.

Berdasarkan data State of Global Islamic Economy Report 2020/202, nilai belanja produk busana muslim turun 2,9 persen akibat pandemi Covid-19, atau senilai Rp3,9 triliun. Meski demikian, pemerintah memprediksi nilai belanja pakaian muslim akan terus meningkat sampai 2024 hingga mencapai Rp4,6 triliun.

Kang Ay Lie, Head of Enterprise Zilingo Indonesia mengatakan, persiapan produsen modest fashion biasanya sudah dilakukan sejak enam bulan sebelum Idulfitri dengan mulai memilih kain-kain sebagai bahan produksi. Dia pun memperkirakan bahwa pertengahan April akan menjadi puncak kenaikan pembelian bahan produksi modest fashion

“Secara keseluruhan, pelaku usaha lebih optimistis berproduksi tahun ini, apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah tentang aturan mudik dan cuti Lebaran," kata Kang Ay Lie.

Dengan potensi keuntungan yang besar, tidak mengherankan jika sebagian orang memanfaatkan momen ini untuk memulai bisnis fesyen, salah satunya dengan memproduksi hijab. Tidak hanya menjadi pakaian bagi muslimah, hijab juga menjadi komponen penting untuk membuat pemakainya lebih modis.

Seperti halnya memulai bisnis produk lain, berikut ada sejumlah cara yang perlu kalian perhatikan untuk merintis bisnis hijab dengan merek sendiri.
 

1. Riset bahan dan model

Jika telah berkomitmen memulai usaha di bidang fesyen, kalian harus siap beradaptasi dengan perkembangan tren yang berubah dengan cepat. Lakukan riset untuk melihat model, warna, cara promosi dan harga hijab yang banyak diminati pasar.

Jilbab segi empat, pashmina, dan hijab instan menjadi tiga jenis produk yang bertahan lama di pasaran. Kalian bisa memproduksi salah satu dari tiga jenis hijab tersebut sebagai produk utama. Agar produk bisa bersaing dengan brand lain, riset bahan kain juga perlu dilakukan.

Pengguna hijab tentu tidak hanya mempertimbangan model saja, tapi juga kenyamanan bahan saat dikenakan. Oleh karena itu, kalian bisa memilih beberapa jenis bahan seperti katun, rayon, linen, dan sifon sebagai bahan utama produksi.

(Baca juga: Siasat UMKM Busana Muslim Saat Ramadan, Ikut Pameran hingga Boyongan ke Kampung Halaman)


2. Siapkan modal usaha

Memulai usaha tidak selalu memerlukan modal besar. Usaha bisa dirintis dari skala kecil sesuai jumlah modal yang kalian miliki. Setelah arus kas bisnis berjalan lancar, barulah kalian bisa mempertimbangkan pinjaman modal untuk memperbesar skala usaha.

Sebagai alternatif, jika kalian belum memiliki cukup modal untuk memulai brand sendiri, ka;ian bisa mulai dengan menjadi reseller produk lain. Dengan ketekunan dan kesabaran, laba menjadi reseller bisa kalian kumpulkan menjadi modal usaha untuk membuka bisnis sendiri.
 

b

Sumber gambar: ZM Zaskia Mecca


3. Cari supplier terbaik
 
1
2


SEBELUMNYA

ASUS Boyong Jajaran Laptop ROG Prosesor Intel Generasi Ke-12

BERIKUTNYA

Baru Tayang, Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore Raih Pendapatan US$56,9 juta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: