Cover album "Manusia" (Dok. Spotify)

Lika-Liku dan Perayaan Hidup dalam Album Terbaru Tulus Bertajuk Manusia

04 March 2022   |   14:55 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pepatah yang menyebut ‘kehidupan seperti roda yang berputar’ memang benar adanya. Manusia dengan segala dinamika hidupnya akan merasakan banyak persoalan dan melibatkan segenap perasaan. Mulai dari lahir, kecil, tumbuh dewasa hingga menua, manusia pasti akan melalui berbagai fase yang berbeda.

Hal itulah yang setidaknya tertangkap pada 10 lagu yang ada dalam album terbaru Tulus bertajuk Manusia. Untuk merayakan 10 tahun perjalanan karir bermusiknya, solois bertalenta itu menggarap album Manusia selama dua tahun berkolaborasi dengan ratusan talenta untuk mewakili albumnya itu.

Kesepuluh lagu tersebut hadir dengan sudut pandang yang sedemikian luas, meliputi semangat menjaga jiwa muda di tengah dinamika hati dan rasa, dilanjutkan dengan pertanyaan tentang hidup, apresiasi diri, hingga ragam emosi dalam merayakan kehidupan.

Tulus memulai perjalanan cerita albumnya dari lagu Tujuh Belas. Di lagu ini, dia seolah mengajak pendengarnya untuk mengingat masa-masa muda penuh semangat saat berusia 17 tahun. Belum ada kecemasan yang begitu berarti, yang ada hanyalah kesenangan untuk mengekspresikan diri.

“Masihkah kau mengingat di saat kita masih tujuh belas. Waktu di mana tanggal-tanggal merah terasa sungguh meriah. Masihkah kau ingat cobaan terberat kita matematika. Masihkah engkau ingat lagu di radio yang merdu mengudara,” —Tujuh Belas.

 

Jika usia tujuh belas kita asumsikan sebagai masa-masa SMA, maka kisah itu berlanjut ketika kita lulus SMA di mana kita sudah mulai menghadapi jalan yang panjang dan cenderung sepi. Kita menghadapi diri sendiri dan mencoba menata mimpi. Dalam lagu Kelana, Tulus mencoba bercerita tentang fase manusia yang mulai mempertanyakan tujuan hidupnya.

Dalam perjalanan itu, tak jarang kita dipaksa untuk mengorbankan banyak hal termasuk waktu berharga kita dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, sahabat dan pertemanan. Semua itu semata-mata dilakukan untuk mengejar mimpi dan harapan.

Seperti judulnya, dalam lagu Remedi, Tulus memberikan semacam pengingat bahwa bisa jadi kesempatan yang ada di hadapanmu sekarang adalah remedi yang tak akan terulang. Mungkin inilah saatnya kamu untuk menerangi mimpimu, menerangi hidupmu. Oleh karena itu, kamu harus melawan ragumu.

Pada lagu ketiganya yang berjudul Interaksi, Tulus mulai mencoba menyelami perasaan manusia yang mulai jatuh hati. Dengan lirik sederhana, lagu ini bercerita tentang seseorang yang menaruh suka pada cinta pertamanya namun masih enggan untuk mengungkapkannya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menjaga hati agar tidak kecewa, sehingga dia memilih untuk menyerahkannya pada alam semesta.
 
1
2


SEBELUMNYA

Dari Big Mouth hingga Crazy Love, Ini 4 Drakor yang Tayang di Disney+ Maret 2022

BERIKUTNYA

Brand Lokal Purana X Amero Bakal Tampil di Paris Fashion Week 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: